Wednesday, November 13, 2013

Asesmen pada ODD / CD



ODD dan CD adalah tipe gangguan perilaku dalam ranah hubungan sosial. Gangguan ini melibatkan individu yang bersangkutan dengan saudara, serta orang-orang di sekitarnya yang lain. Keluarga, lingkungan bermain dan sekolah menjadi terlibat dalam gangguan ini. Sehingga asesmen yang bisa dilakukan untuk gangguan ini adalah dengan wawancara dan observasi terhadap subjek dan lingkungan sekitarnya yang terlibat dalam kehidupan sehari-hari subjek.

Wawancara dilakukan dengan orang tua,
guru, teman, serta orang dewasa lain yang berinteraksi dengan subjek secara rutin. Khusus untuk gangguan yang terjadi pada anak usia 10 tahun, maka wawancara dengan teman bisa diganti dengan guru atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab. Wawancara terutama dilakukan kepada orang tua dan guru di sekolah. Wawancara digunakan untuk mencari informasi terkait perilaku subjek terhadap orang yang lebih dewasa, perilaku subjek terhadap teman-temannya, perilaku subjek ketika diberi instruksi tertentu, perilaku subjek terhadap lingkungan sekitarnya, serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh subjek. Wawancara juga dilakukan untuk mencari informasi terkait bagaimana  perlakuan lingkungan terhadap subjek.

Observasi dilakukan untuk mengetahui, melengkapi dan mengkonfirmasi informasi yang telah didapat dengan wawancara. Observasi akan menghasilkan data yang lebih akurat. Observasi dilakukan kepada subjek ketika berada di rumah, sekolah, lingkungan bermain dan lingkungan lainnya yang biasa dikunjungi subjek. Hal ini demi mendapat informasi selengkap mungkin, sehingga gambaran perilaku bisa didapatkan. Selain berfokus pada subjek, observasi juga berfokus pada perlakuan lingkungan kepada subjek, semisal pola asuh orang tua, perlakuan teman kepadanya, dan sebagainya.

Treatment pada ODD dan CD

Treatment yang bisa dilakukan pada penderita gangguan ODD dan OCD adalah Parent Management Training (PMT) dan Child Social Skill Training (CSST). PMT berfokus pada pelatihan parenting pada orang tua. Treatment ini lebih ke arah pelatihan khusus yang dijalani oleh orang tua. PMT melatih orang tua untuk dapat mengurangi masalah perilaku pada anak dan dapat meningkatkan perilaku prososial anak. PMT memberikan pelatihan berupa cara memberikan reinforcement positif pada anak, kedisiplinan, pemantauan, dan penyelesaian masalah keluarga yang konstruktif. Sering kali pula digunakan metode latihan interaktif, bermain peran dan praktek langsung di rumah yang kemudian dievaluasi dan dipantau terus. PMT bisa dijalankan secara grup atau per orang tua. Ketika dijalankan secara grup, maka pada rentang waktu tertentu akan ada diskusi secara intensif tentang apa yang telah dipraktekkan di rumah.

CSST adalah pelatihan yang diperuntukkan anak-anak yang mengalami gangguan perilaku tersebut. CSST mengajarkan kepada anak-anak supaya dapat memecahkan masalah interpersonal masing-masing. CSST memberikan pelatihan memecahkan masalah, mengontrol kemarahan, kemampuan social, kemampuan untuk mengatasi stress diri, dan perilaku asertif. CSST juga biasa diberikan secara individu maupun berkelompok, namun kebanyakan diberikan secara berkelompok. CSST juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan perilaku yang ingin diubah dan sesuai dengan kondisi tingkat keparahan anak.

Beberapa modifikasi dan kombinasi elemen tertentu dari PMT dan CSST dapat dilakukan untuk treatment yang lebih efektif. Gabungan antara keduanya juga menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Beberapa gabungan elemen yang berbeda mempunyai efektifitias masing-masing yang berbeda satu sama lain. PMT dan CSST juga bisa diterapkan dalam berbagai setting yang berbeda.
Bentuk treatment lain selain PMT dan CSST adalah berupa terapi psikofarmakologi atau dengan menggunakan obat-obatan. Namun dalam separah apapun kasus yang ada, terapi medis ini tidak dianjurkan untuk menjadi terapi utama pada subjek. terapi obat ini memeiliki efek samping yang cukup banyak , sehingga terapi ini harus didampingi terapi lain yang bukan medis. Terapi ini digunakan untuk mengurangi agresi dan noncompliance behaviors. Terapi medis ini lebih bersifat terapi pembantu atau tambahan saja, bukan terapi utama karena akan menimbulkan efek samping.

No comments:

Post a Comment