Wednesday, December 12, 2012

Mitos Kecantikan


Seorang wanita tentu akan merasa senang, terhormat, dan tersanjung (kayak sinetron aja) bila orang-orang di sekelilingnya mengatakan; “wah..kamu cantik”. Pengertian umum yang konon lagi ngetren di masyarakat (berdasarkan iklan x, sinetron xx, film xxx, gossip xxxx) adalah bahwa seorang wanita disebut ‘cantik’ jika memenuhi komposisi; kulit putih mulus, rambut panjang hitam lurus, hidung mancung, tinggi semampai, bodi semlohai (note: ukuran 36-28-36), langsing, de el el. Pertanyaannya; siapa yang
membuat pengertian seperti itu?? Siapa yang mendesign kriteria-kriteria tersebut?? Tahan dulu jawaban anda. Mari kita lihat beberapa efek dari kepercayaan masyarakat terhadap pengertian dan kriteria-kriteria ‘cantik’ tersebut.
Wanita ‘cantik’ =

Stasiun-stasiun Kehidupan Manusia (Catatan Kajian Tafsir Ar Rahman ayat 2)


Kala itu, berita mengenai kedahsyatan Al Quran menggema di Makkah. Kaum Kafir Quraisy pun cemas.  Bahkan orang sekaliber dan sekeras Umar bin Khattab pun luluh dengan Quran, hingga berpaling 180 derajat. Berpaling dari kekafiran menuju ajaran tauhid yg disampaikan Nabi Muhammad saw.
Banyak yang terpukau dengan tutur Al Quran. Banyak yang tergetar hatinya mendengar ayat-ayat suci Ilahi. Yang awalnya menyembah berhala menjadi pejuang agama Allah.
Kaum Kafir Quraisy resah. Kampanye hitam pun menjadi jurus mereka. Kampanye hitam terhadap Al Quran, bahwa Al Quran tak lain adalah perkataan manusia biasa yang diajarkan pada Muhammad (saw). Al Quran hanyalah ucapan-ucapan biasa, tak ada yang istimewa.. Isu itu akhirnya mereka lancarkan ke seluruh penjuru..
.... Kemudian

Sunday, December 9, 2012

Secangkir "teh hangat" di Pagi Hari

Pagi yang indah, dimana aku mendapat pelajaran berharga hari ini. Ahad, 9 desember 2012. ba'da shubuh, aku mendapat pelajaran berharga tentang betapa berharganya berjuang untuk perubahan. Berawal dari malam minggu, kami kedatangan tamu orang tua salah satu temanku yang mengunjungi tempat tinggal kami alias pesantren tempat kami. dari beliaulah aku mendapat pelajaran berharga. yang mungkin tidak bisa aku dapatkan di tempat lain.

Ba'da sholat shubuh, seperti biasa, kami melakukan kebiasaan rutin kami, berdzikir wirdul lathif bersama. Setelah itu. pengasuh pesantren kami memberi sedikit pengumuman tentang agenda kami sehari itu, ya, olahraga dan makan bersama, seteah itu ada sedikit testimoni dari orang tua temanku itu. 

Beliau menuturkan, bahwa beliau merasa tidak salah menitipkan anaknya ke tempat kami. ya, pada awal