Thursday, October 18, 2012

Islamisasi Psikologi ???

ketika sedang asyik berselancar di internet, tiba-tiba ketemu dengan salah satu karya pak Malik Badri, seorang penggiat psikologi islam, yang isinya menjelaskan tentang gambaran psikologi islam. disajikan dalam bentuk menjawab beberapa pertanyaan, yang mungkin tepat sekali bagi sobat yang masih awam dan penggemar psikologi islami. tanpa banyak kata lagi, berikut saya sajikan makah beliau . . semoga bermanfaat.
 nb: maaf, gelarnya pak Malik Badri sengaja tidak saya tulis dalam kopian makalah ini. ^^

The Islamization of Psychology Its “why”, its “what”, its “how” and its “who”

By: Malik Badri


Introduction:

In preparing this keynote address, I have deliberately followed a simple easily comprehendible style that I hope would help to clear up the cloud of confusion that has fogged the concept of Islamization now for many

Wednesday, October 17, 2012

Mengapa kita diberi amanah sebagai Khalifah?

 Tentu banyak dari kita yang mengetahui tentang kisah seorang wanita pelacur yang masuk surga hanya karena amal pernah memberi minum kepada anjing yang kehausan, berikut kisahnya,
Pada suatu hari, dalam suatu majelis, seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai, Rasulullah. Apakah hanya orang-orang ahli ibadah saja yang akan masuk surga?”
Dengan tegas Rasulullah menjawab, “Tidak. Sesungguhnya, seseorang itu masuk surga bukan semata-mata karena ibadahnya, melainkan karena ketulusan cintanya kepada Allah.”
Penasaran, orang itu bertanya lagi,

Tuesday, October 16, 2012

Manusia dan Kebudayaan



Hakikat manusia adalah sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari jasmani dan rohani sebagai satu kesatuan yang utuh, jasmani berupa sesuatu yang konkrit, bisa diraba, dirasakan wujudnya, dilihat, akan tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, maka jasmaninya akan hancur.

Manusia juga adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, karena dilengkapi dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Perasaan  manusia sendiri ada berbagai macam, seperti perasaan intelektual, estetis, etis, diri, sosial, serta religius. Kemudian hal ini didukung dengan kehendak yang membuat manusia mampu menciptakan perilaku-perilaku serta karya-karya tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Nah kemudian dengan kolaborasi antara perasaan, akal serta kehendak itulah, manusia menciptakan karya,