Wednesday, March 26, 2014

Graduation Day: The Philosophy of Tempeh



“oke rik, jadi besok jam berapa nih kita berangkat ?”

“terserah wes man, tapi tokonya buka jam 8-an paling”

“oke lah wes, besok aku jemput jam 7 ya”

“oke”

Aku pun menutup telepon malam itu. Aku terbaring mengistirahatkan badan sambil pikiranku masih melayang, membayangkan apa yang akan aku lakukan besok, langkah demi langkah. Ah, sudahlah, besok dijalani saja. Aku pun kemudian bangkit dan mencoba menengok salah satu tugas mata kuliah yang masih tiga perempat perjalanan. Mencoba untuk mengerjakan, tetapi hasilnya nihil, karena pikiranku malah buntu. Akhirnya aku tutup saja laptopku dan berangkat tidur, tidur yang cukup pulas rupanya karena aku memang agak capek malam itu.

Keesokan harinya,

Tuesday, March 11, 2014

Permasalahan dengan Orang Genius


Orang genius, atau orang dengan IQ yang luar biasa, banyak berada di sekitar kita. Bahkan tanpa kita sadari beberapa teman kita sendiri bisa jadi adalah orang genius. Orang genius memang bisa berasal dari berbagai latar belakang, ras, maupun bangsa. Keberadaan orang genius tidak mengenal agama atau pun zaman. Memang sedikit dari suatu populasi yang merupakan orang genius, tetapi sekali lagi, keberadaan orang genius ini bisa dari berbagai jenis lapisan masyarakat.
Orang genius sendiri, sebenarnya mudah dikenali sejak kecil. Mulai dari tugas-tugas perkembangan yang lebih cepat dikuasai daripada anak seumurannya pada umumnya, kecepatan daya tangkap atas suatu informasi, kecepatan dalam memahami sesuatu yang sangat rumit, sampai prestasi-prestasi yang mungkin didapat ketika telah menginjak bangku sekolah. Secara umum, orang-orang genius akan terlihat sangat berbeda sekali daripada orang sekitarnya, mereka akan terlihat sebagai orang yang sangat atau bahkan terlalu pintar.