Saturday, February 9, 2013

Ada Apa dengan Sholawat ?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtiV-Tfd3UkvJrALKBAAqpP2k6XSKRIIeg0lTG3oMpB07pqNHsL5FMaR9e078g25ZkhWPAx5PRZrI5-OBngy2BMceUdVgraavHRB3icCvwakb0nIQSU7LRcW6VcNhbvQdXOPCcS0pAnG0/s320/doashalawattn.jpg
Sekian lama tidak posting,. kali ini saya ingin posting dengan tema yang tentang Nabi Muhammad dan sholawat. berikut adalah ayat populer yang tentunya sudah banyak diantara kita yang tahu bahkan hafal dengan aat berikut, yakni surat al-ahzab ayat 56
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya"
ada 4 tafsiran tentang ayat ini yang saya akan coba utarakan,
yang pertama, dalam ayat itu menjelaskan perintah untuk bersholawat kepada kita orang yang beriman. Hal yang menarik disini adalah, perintah bersholawat ini berbeda dengan perintah-perintah ibadah yang lain, yakni Allah melakukan juga hal
tersebut.
tidak pernah kita jumpai ayat atau dalil yang menjelaskan Allah melakukan juga sesuatu yang Allah perintahkan, perintah sholat misalnya, sholat itu adalah menyembah kepada Allah, maka tidak mungkin Allah menyembah dirinya sendiri. Contoh lain perintah puasa, puasa adalah menahan lapar, dahaga serta nafsu seksualitas. Lapar dahaga dan nafsu seksualitas adalah menunjukkan kekurangan dan kebutuhan, sedangkan Allah adalah dzat yang maha sempurna, maha suci dari kekurangan-kekurangan dan kebutuhan seperti yang terdapat pada makhluk-Nya, maka Allah tidak mungkin puasa karena Allah tidak mempunyai kekurangan dan kebutuhan sebagaimana makhluk-Nya, karena memang sifat Allah yang tidak pernah sama dengan makhluk-Nya.
Yang kedua adalah, dalam ayat itu kalau diperhatikan susunan kalimatnya, ketika pada subyek Allah dan malaikatNya, disitu tidak menggunakan kata perintah, melainkan menggunakan kata kerja atau fiil. Sedangkan ketika sampai pada orang yang beriman, menggunakan kata perintah. lalu apa bedanya?
jadi begini, ketika digunakan kata perintah, maka hal itu karena jelas ada obyek yang dikenai dari perintah tersebut, dan kalau tidak ada, maka tidak bisa diperintahkan, misalnya saja, kalimat makanlah kamu! maka sudah tentu ada yang dimakan, apabila tidak ada yang bisa dimakan, maka kalimat tersebut jadi aneh. Sedangkan pada kalimat Allah dan malaikatNya, tidak menggunakan kata perintah, maka hal ini bermakna 2 hal, yang pertama adalah bahwa tidak ada yang memberi perintah pada Allah dan para malaikatNya untuk bersholawat. Allah dan para malaikat memang dengan kemauannya sendiri melakukan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. kemudian yang kedua karena tidak menggunakan kalimat perintah, itu artinya Allah dan para malaikat telah bersholawat kepada Nabi semenjak Nabi belum terlahir ke dunia sampai sekarang.
Tafsiran yang ketiga, pada ayat tersebut, terdapat tiga subyek, yakni Allah, Malaikat dan orang beriman, yang pada intinya adalah bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. itu maknya barengan. maka ketika kita bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, maka Allah dan para malaikat akan "barengi" (muwafaqoh) kepada kita.Lalu kemudian, kalo udah bareng apa istimewanya ? apa value nya ? tentu saja besar banget, ibaratkan saja kita makan, makan kalo sekedar makan ya biasa aja, tapi kalo misalnya makan bersama presiden atau makan bersama ustaz Jefri, atau makan bersama tokoh yang terkenal atau tokoh besar? tentu sangat beda valuenya. itu masih bersama dengan manusia, bagaimana jika dibarengi ALlah dan para malaikat ? sungguh luar biasa tentunya.
Kemudian yang terakhir, bersholawat nya Allah, malaikat, dan orang beriman tentu saja berbeda. kalo Allah bersholawat kepada Nabi Muhammad, itu artinya, Allah memberikan rohmat dan rohimnya kepada Nabi Muhammad SAW. kalau malaikat yang bersholawat kepada Nabi, artinya mendoakan Nabi atau meninggikan Nabi Muhammad SAW atau memuliakan Nabi Muhammad SAW. sedangkan ketika orang beriman bersholawat,. itu artinya meminta pertolongan atau syafaat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat juga digunakan untuk berdoa, Sholawat juga bisa untuk menolak bala' atau digunakan untuk memperlancar rizqi dari Allah. maka perbanyak lah membaca sholawat kepada Nabi muhammad SAW.
ada kisah nyata, salah seorang santri dari ustadz kondang yang telah mengajarkan untuk membaca sholawat 100 kali tiap hari untuk memperlancar rizqi. nah suatu saat santri tersebut tengah dalam perjalanan dan kehabisan bensin, karena sedang tidak membawa uang, santri tersebut bingung. kemudian santri tersebut teringat kembali dengan nasihat sang Ustadz untuk bersholawat, maka bersholawatlah santri tersebut sembari memegangi tangki bensin motor. Baru sampai hitungan sholawat yang ke-30, datanglah pak Polisi. Polisi tersebut curiga dengan tingkah laku santri tersebut, Polisi pun akhirnya mengintrogasinya dan menuduh santri tersebut mau melakukan pencurian motor. Santri yang merasa tidak berdosa itu pun kaget, kemudian santri tersebut menjelaskan bahwa dirinya sedang kehabisan bensin dan membaca sholawat untuk mengatasi maslah tersebut. Sang Polisi pun menertawakan santri tersebut kemudian mengajaknya ke pom bensin terdekat, dan memberinya satu liter bensin. setelah itu kemudian polisi pun menyuruhnya menyalakan motor itu, motornya pun menyala. kemudian polisi itu menertawakan santri tersebut, bahwa kalau kehabisan bensin itu bukan sholawat, tapi ya dibelikan bensin. dengan kerendahan hatinya santri tersebut kemudian berkata bahwa kalau dia diajari gurunya sholawat 100 kali, tadi baru sholawat 30 kali saja sudah mendapat stu liter bensin dari pak polisi tersebut, apalagi kalau sholawatnya sudah sampe 100 kali, mungkin sampai full tank itu motor diisinya. Pak Polisi pun hanya bisa tercengang mendengar penuturan santri tersebut.
itu adalah salah satu contoh kisah nyata tentang keajaiban sholawat. semoga kita senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mendapat syafaatnya di dalam kehidupan yang sekarang dan yang akan datang , aamiin . Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad . . .
wallahu a'lamu . . .

(hasil dari ngaji bersama ust Junaidi Sahl)

3 comments: